Selasa, 29 Maret 2011

Puding Panggang

Baru dengar kan ada puding panggang? Mungkin yang sering kita temui sehari-hari puding biasanya hanya dimasukkan ke kulkas agar membeku.

Tapi di Bandung, tepatnya di Jalan Sayati Hilir no160 (Kopo Sayati), puding dibuat menjadi makanan unik dan istimewa.
Puding yang biasa dibuat menjadi luar biasa, dengan cara dipanggang. Rasanya pun lebih enak dibanding puding biasa. Dari tampilannya saja sudah menggugah kita untuk turut menikmati puding panggang ini.


Puding Panggang

Adalah Nwamiz Puding Panggang yang pertama kali merintis usaha puding panggang ini. Sebelum Nwamiz, usahanya ini diberi nama Mommy's Puding Panggang, tapi karena banyaknya usaha lain yang bernama serupa, namanya berubah menjadi Nwamiz Puding Panggang.

Nwamiz berasal dari kata Nu Amis (Bahasa Sunda) yang artinya "Yang Manis". (Kreatif ya [^.^]).


Usaha ini dirintis oleh empat bersaudara pada tahun 2009. Berawal dari sebuah hobi, usaha puding panggang ini terus berkembang.


Nwamiz puding panggang ini sudah diakui kenikmatannya oleh media-media cetak, online dan elktronik, seperti detikBandung.com, Harian Seputar Indonesia, dan Bandung TV.


Info lebih lanjut bisa lihat di Facebook Nwamiz






Membawa Pengunjung ke Sindang Reureuh Timbel Gawir

Pada 6/3/2011, tiga orang teman saya meminta saya untuk mengantar mereka ke Timbel Gawir Sindang Reureuh. Mereka berasal diantaranya dari  Soreang, Kabupaten Bandung; Kota Cimahi dan Aceh. 

Timbel Gawir Sindang Reureuh

Usut punya usut ternyata mereka tertarik setelah mambaca postingan saya sebelumnya. Melihat foto-foto yang saya cantumkan di postingan Bandung Holics, mereka langsung antusias untuk datang ke tempat indah itu.

Akhirnya pagi hari saya tunggu mereka di Jalan Raya Laswi, Ciparay, Kabupaten Bandung. Ini kali kedua saya membawa pengunjung ke tempat wisata dan tempat-tempat menarik di Bandung. Walaupun pengunjung saya ini notabenenya adalah teman saya sendiri, tapi tetap saja mereka adalah orang yang tertarik pada Bandung, ya bisa disebut Bandung Holics ^.^



Tepat pukul 8 pagi, mereka tiba di Ciparay, tepatnya di kawasan Gunung Leutik. Kemudian saya pandu mereka ke tempat tujuan.

Ekspresi mereka saat tiba di tempat tujuan sepertinya puas. Karena sejauh mata memandang yang mereka lihat adalah rumput hijau dan gunung sebagai background-nya (walaupun sawah di sana saat itu belum tumbuh). Dan mungkin pemandangan itu sangat jarang mereka rasakan di Kota Besar.

View Indah
Pendek cerita kami pun siap makan. Kami siapkan sambal yang akan kami racik sendiri, kemudian kami makan dengan lahapnya. (Apakah karena enak atau lapar....)

Menurut mereka makan disini selain enak, murah pula. "Gak nyesel jauh-jauh dateng kemari" Kata mereka.
Syukur lah kalau begitu, berarti mereka puas.











Setelah selesai makan, saya ajak mereka untuk berfoto-foto ria di sekitar Saung Timbel Gawir.



Setelah melihat ekspresi mereka seharian ini, berarti saya simpulkan  bahwa saya sukses memuaskan pengunjung kedua saya.